Apakah kalian pernah kesetrum ? Bagaimanakah rasanya? Sakit atau nyerikah?. Apakah kalian tahu penyebab kesetrum tersebut?.Apakah kalian tahu pengertian tentang kesetrum itu sendiri?. Oke, disini kita akan membahas tentang hal tersebut..

                Tersengat listrik atau yang biasa disebut kesetrum adalah peristiwa dimana terdapat aliran listrik yang mengalir pada tubuh kita. Hal ini dapat terjadi karena pada dasarnya tubuh manusia merupakan konduktor yang baik, dimana tubuh manusia sebagian besar merupakan cairan sehingga mampu menghantarkan listrik dengan baik. Arus listrik dapat mengalir karena adanya beda potensial antara kedua titik hubung, dimana arus listrik akan mengalir dari titik yang memiliki tegangan tingggi ke tegangan yang lebih rendah. Pada kasus kesetrum, tubuh kita menjadi penghubung antara peralatan elektronik (tegangan tinggi) dengan tanah/ground (tegangan rendah). Oleh karena itulah arus listrik akan mengalir melalui tubuh kita, hal ini sesuai dengan sifat alami listrik yang akan mancari jalan terdekat menuju bumi (dalam hal ini merupakan tubuh kita). Sebagai contoh saat terjadi petir dimana petir akan menyambar pohon atau bangunan yang lebih tinggi karena itu merupakan jalan terdekat bagi arus listrik untuk sampai ke bumi.

      1. Proses terjadinya Sengatan pada Tubuh Manusia

               Ketika seseorang tersengat listrik maka terjadi perpindahan elektron secara berantai dari setiap atom yang terpengaruh di tubuhnya. Atom adalah bagian terkecil dari sutu unsur, sedangkan unsur ialah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana (Purba, 2002:17 dan 31). Atom dalam tubuh manusia berarti bagian terkecil dari unsur-unsur yang menyusun tubuh manusia. Perlu diketahui pula bahwa elektron ialah penyusun atom yang bermuatan negatif. Arus listrik merupakan aliran elektron.

                Lampu di rumah-rumah bisa menyala karena ada elektron yang diberi jalan melewati dan memanaskan kawat pijar di dalam bola lampu hingga menyala. Semua arus listrik akan menjalani siklus mulai dari tempat pemberangkatan listrik di pembangkit listrik lalu melewati alat-alat listrik di rumah-rumah, dan kemudian berakhir di tanah/bumi (ground). Seperti yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya bahwa tubuh manusia merupakan konduktor sehingga apabila sala satu anggota tubuh menyentuh listrik dan anggota tubuh lain menyentuh tanah (ground), maka akan mengalir arus listrik melalui tubuh. Tubuh manusia merupakan jalan tercepat bagi arus listrik untuk mencapai ground. Apabila terdapat hambatan dalam tubuh, maka sebagian energi untuk perpindahan elektron tersebut berubah menjadi energi panas. Rasa sakit yang dialami merupakan akibat perpindahan elektron yang merangsang saraf-saraf secara berlebihan.

                    Itulah beberapa hal yang menyebabkan kita bisa tersengat listrik. Selanjutnya, kita akan membahas tentang pertanyaan “Manakah yang lebih berbahaya arus AC atau DC?

                     Pada dasarnya segala bentuk sengatan listrik berbahaya. Namun tidak banyak yang paham betul mana yang lebih berbahaya antara arus AC dan DC. Sebelum menjawab hal tersebut, berikut beberapa pendapat tentang tingkat bahayanya kedua jenis arus tersebut.

  1. Pendapat Pertama

                   Mengatakan bahwa arus DC lebih berbahaya. Misalnya seseorang tersengat listrik dengan tangan 200 volt pada arus AC. Arus AC merupakan arus bolak-balik/naik-turun sehingga suatu saat akan mencapai tegangan O volt selama siklusnya. Pada saat itulah bagian tubuh yang tersengat dapat melepaskan diri dari konduktor yang membuat tubuh tersengat. Sedangkan arus DC merupakan arus searah, artinya tegangan yang lewat akan stabil pada nilai 200 volt dan tidak akan pernah mencapai angka 0 volt, karena itulah tubuh tidak memiliki kesempatan untuk melepaskan diri sehingga hal ini akan lebih berbahaya bagi tubuh manusia. Namun, jika frekuensi arus AC tinggi, tubuh akan sulit merasakan siklus dimana tegangan AC mencapai 0 volt.

         2. Pendapat kedua

                  Mengatakan bahwa arus AC lebih berbahaya 3-5 kali lipat dibandingkan arus DC pada tegangan yang sama. Ketika tersengat listrik arus DC otot cenderung akan berkontraksi sehingga mampu melepaskan diri dari hubungan. Sedangkan pada arus AC, arus berbalik arah 50 kali per detik sehingga otot tidak mampu berkontraksi satu arah, tetapi justru bolak-balik dan cenderung menjadi kejang pada titik hubungan, selama korban masih sadar hubungan tidak akan bisa lepas.

           Ditinjau dari kapasitas terjadinya kasus tersengat listrik, arus AC cenderung lebih berbahaya dibandingkan arus DC. Selama ini lebih banyak orang yang tersengat arus AC (listrik rumah) dari pada arus DC. Namun, pendapat tersebut tidak berlaku lagi jika tegangan yang dimiliki suatu aliran listrik bernilai kecil. Sesuai pendapat yang pertama tentu arus DC lebih berbahaya pada kondisi ini.

  ♣KESIMPULAN

  • perbedaan listrik arus AC dan DC dapat dilihat melalui bentuk gelombang dan metode penggunaannya.

  • baik listrik arus AC maupun DC sama-sama berpotensi untuk menyengat tubuh manusia yang lalai dengan efek yang berbeda-beda sesuai faktor-faktor yang mempengaruhinya.

  • listrik arus AC lebih berbahaya dari pada arus DC. Namun, pendapat ini tidak berlaku jika nilai tegangan aliran listrik yang terjadi kecil.

♠DAFTAR PUSTAKA

http://subechi.blogspot.com/2009/06/bahaya-listrik-arus-ac-vs-dc.html

https://rezadonadoni.wordpress.com/2009/02/18/kesetrum-dan-bahayanya-bagi-manusia/